Dadali: Sejak awal 2021, banjir telah merendam sejumlah wilayah akibat cuaca esktrem yang melanda di Indonesia. Terlebih, kondisi tersebut juga bersamaan dengan fenomena La Nina. Sehingga tak heran sampai saat ini bencana hidrometeorologi masih terus mengancam beberapa daerah.
Akhir-akhir ini, masyarakat khususnya di Pulau Jawa juga dibikin was-was dengan penyataan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pasalnya, seluruh provinsi di Pulau Jawa disebut berstatus siaga banjir, kecuali DI Yogyakarta.
Masyarakat pun diminta untuk selalu siaga dan waspada demi mengantisipasi hal tersebut. Namun, tak semua orang mengetahui apa yang sebenarnya harus mereka lakukan ketika banjir melanda. Dilansir dari berbagai sumber, beikut hal-hal yang kalian bisa lakukan sebelum, saat, dan setelah banjir:
Sebelum banjir
- Tanyakan kepada pemerintah daerah setempat titik mana saja yang rawan terjadi banjir di lingkungan rumah kalian atau daerah mana saja yang berisiko tinggi terjadi bencana. Selain itu, tanyakan juga tentang sinyal peringatan resmi terhadap banjir dan apa yang harus dilakukan ketika kalian mengetahuinya.
- Jika berada di daerah yang rawan banjir, maka kalian harus siap untuk mengungsi ketika hujan deras mengguyur daerah tempat tinggal kalian. Pelajari rute evakuasi banjir di daerah itu dan tandai tempat tinggi yang bisa kalian temukan di sana.
- Selalu sediakan perlengkapan darurat
- Pertimbangkan untuk memasang check valves di saluran pipa air untuk mencegah air banjir kembali ke saluran pembuangan rumah kalian.
Ketika banjir
- Dengarkan radio atau stasiun televisi lokal untuk mengetahui informasi terkini terkait banjir di daerah kalian
- Ketahuilah bahwa banjir bandang dapat terjadi sewaktu-waktu. Jika ada kemungkinan terjadi banjir bandang, segera pindah ke tempat yang lebih tinggi. Jangan menunggu instruksi untuk bergerak.
- Waspadai aliran, saluran drainase, lembah, dan area lain yang diketahui dapat terendam banjir secara tiba-tiba. Banjir bandang dapat terjadi di daerah ini dengan atau tanpa peringatan mencolok, seperti hujan lebat.
- Jangan berjalan melewati air yang mengalir deras. Air mengalir setinggi 15 sentimeter dapat membuat kalian jatuh. Apabila kalian terpaksa harus berjalan di daerah yang tergenang air, berjalanlah di tempat yang airnya tidak bergerak. Gunakan tongkat atau tiang untuk memeriksa kekencangan tanah di depan kalian.
Jika kalian harus bersiap untuk dievakuasi, maka lakukan hal berikut:
- Apabila masih memiliki waktu, amankan rumah kalian. Pindahkan barang-barang penting ke lantai atas atau ke tempat yang kemungkinan tidak dapat tersentuh oleh banjir
- Matikan utilitas di sakelar atau katup utama ketika diperintahkan demikian. Putuskan sambungan peralatan listrik dan jangan pernah menyentuh peralatan listik di saat kalian basah atau berdiri di air.
Setelah banjir
- Hindari air banjir karena air kemungkinan terkontaminasi oleh minyak, bensin, ataupun limbah mentah
- Servis tangki septik, lubang, dan sistem pelindian yang rusak sesegera mungkin. Sistem saluran pembuangan yang rusak dapat membahayakan kesehatan
- Dengarkan laporan berita untuk mengetahui apakah persediaan air masyarakat aman untuk diminum
- Bersihkan semua barang yang basah. Sebab, lumpur yang keluar dari air banjir dapat mengandung limbah dan bahan kimia
- Diskusikan kekhawatiran kalian dengan orang lain dan carilah bantuan. Hubungi palang merah untuk informasi tentang dukukangan emosional yang tersedia di daerah kalian
- Buang makanan yang telah terkontaminasi air banjir.
(SYI)