Cegah Kebakaran, Bupati Sumedang Imbau Warga Tidak Bakar Sampah

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir. Ilustrasi foto: Pemkab Sumedang Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir. Ilustrasi foto: Pemkab Sumedang

SUMEDANG: Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengimbau warga Sumedang untuk tidak membakar sampah di lingkungan rumah, kebun, dan hutan sepanjang musim kemarau. Sebab, pembakaran sampah, meski dengan api kecil sekalipun, dapat mengakibatkan kebakaran.

“Musim kemarau panjang yang terjadi saat ini bisa menyebabkan pohon-pohon kering mudah terbakar,” kata Dony, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, Rabu, 23 Agustus 2023.

Dony juga mengimbau bagi para perokok untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Hal itu juga bisa menyebabkan kebakaran. Ia menginstruksikan petugas pihak terkait untuk selalu siaga.

“Kemudian aparat agar siap siaga di beberapa tempat sehingga jika terjadi kebakaran, bisa cepat ditangani,” lanjutnya.

Ia mengajak masyarakat untuk menjaga diri sendiri, keluarga, serta lingkungan dalam menghadapi bencana kekeringan yang sedang melanda Sumedang. Upaya ini bisa dilakukan dengan menjauhi penyebab bencana.

“Saya juga mengajak masyarakat untuk bisa memahami bagaimana mengantisipasi atau mencegah bencana kebakaran dan kekeringan ini,” ujarnya.

Dony berharap, dengan dibentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana), masyarakat bisa lebih memahami bencana alam yang mungkin terjadi, serta bisa ikut berpartisipasi dalam mengurangi risiko bencana.

“Setiap personel Destana harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengurangi risiko bencana serta pengetahuan peta rawan bencana,” tutur Dony.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, M. Yogaswara menyebut, unsur yang terlibat dalam Destana adalah para relawan, perangkat desa, Linmas, serta lapisan masyarakat umum. Destana berkoordinasi langsung dengan BPBD.

“Selain untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya bencana di daerahnya masing-masing, fungsi dari Destana ialah untuk melakukan koordinasi dengan BPBD atau sebagai perpanjangan tangan BPBD,” kata Yogaswara.

Ia menambahkan, anggota Destana dibekali dengan berbagai keahlian terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana serta penanganan bencana. Para anggota Destana juga mengantongi peta rawan bencana di desa asal masing-masing.



(SUR)