BANDUNG: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menyebut angka kemiskinan di Jabar dalam setahun terakhir berkurang ratusan ribu jiwa. Jika angka 182 ribu itu dibagi ke dalam 52 minggu, maka angka kemiskinan di Jabar berkurang 3.500 orang per minggu. Mereka naik status ke lebih sejahtera.
“Kemiskinan di Jabar setahun terakhir turun 182 ribu orang,” kata Gubernur yang kerap disapa Kang Emil itu, dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Senin, 21 Agustus 2023.
Kang Emil mengatakan, Jabar mampu menekan angka kemiskinan hingga menyentuh angka tujuh persen lebih. Padahal, anggaran dari Pemerintah Pusat (PP) untuk Jabar tidak sebesar provinsi lain di Pulau Jawa.
“Jabar dibanding provinsi besar lain di Pulau Jawa walaupun dengan ketidakadilan fiskal tingkat kemiskinannya paling rendah tujuh koma sekian persen. (Provinsi) yang lain masih sembilan koma bahkan dua digit. Artinya dengan uang terbatas saja kami luar biasa,” ujar Kang Emil.
Kang Emil mengungkapkan, dana zakat yang dikelola Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar setiap tahunnya selalu meningkat. Realisasi dana umat tahun lalu dari target Rp1,6 triliun meningkat menjadi Rp2,5 triliun.
“Dana zakat kita ditargetkan Rp1,6 triliun realisasinya malah lebih menjadi Rp2,5 triliun. Makanya target tahun ini adalah Rp3,7 triliun. Kemana uangnya, ya kembali ke umat,” jelas Kang Emil.
Ia menginstruksikan penggunaan dana zakat tidak hanya untuk memberikan uang kepada kaum duafa, tapi juga dipakai untuk fasilitas dan kewirausahaan. Hal ini menajdi salah satu faktor penurunan angka kemiskinan di Jabar.
“Zakat saya geserkan, Baznas saya suruh tidak ‘ngasih’ duafa uang tapi bikin fasilitas juga. Sebanyak 5.018 bisnis baru tahun ini lahir di pesantren-pesantren. Itu adalah program ekonomi keumatan,” tuturnya.
(SUR)