Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, 18 Oktober 2022, pagi hari menguat. Hal ini seiring dengan data Indeks Manufaktur Amerika Serikat (AS) yang lebih buruk dari perkiraan.
Rupiah pada pagi ini menguat 20 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp 15.468 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah bertahan di angka 15.488 per dolar AS pada posisi penutupan perdagangan valas.
“Dolar AS melemah karena pesimisnya data Empire State Manufacturing Index AS,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures, dilansir dari Antara, Selasa, 18 Oktober 2022.
Data Empire State Manufacturing Index AS yang dirilis kemarin hasilnya lebih buruk dari estimasi, yakni mencapai minus 9,1 daripada estimasi pasar minus 4,3. Banyak pendapatan perusahaan yang kuat di Wall Street mendorong selera risiko dan mendorong para pedagang untuk menjauh dari dolar AS.
Namun, aset berisiko tinggi seperti saham dan valuta asing merupakan pihak yang diuntungkan lebih besar dari tren itu. Laporan pendapatan yang lebih baik dari perusahaan-perusahaan besar Wall Street juga mendorong pembelian dengan harga murah, seusai pasar saham anjlok minggu lalu.
(SUR)