Dadali: Pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah di Jalan Siliwangi, Cirebon, Jawa Barat, terpaksa dibubarkan lebih awal. Hal itu disebabkan adanya rencana aksi demo di sekitar jalur tersebut.
Melansir Medcom.id, aksi itu akan melibatkan dua kubu terkait sengketa lahan salah satu universitas di Cirebon.
Sementara itu, pihak kepolisian juga tengah bersiaga. Pagar kawat berduri pun dipasang untuk menutup jalur arah Kantor DPRD Kota Cirebon dan Kantor Wali Kota Cirebon yang menjadi tujuan peserta aksi.
Dua sekolah yang terpaksa membubarkan PTM lebih awal yakni SMPN 1 Kota Cirebon dan SMPN 2 Kota Cirebon.
Baca: 2,3 Juta Orang Disuntik Vaksin Covid-19 pada 13 Oktober
Humas SMPN 2 Kota Cirebon, Titin, mengatakan pihaknya terpaksa memulangkan siswanya lebih awal. Pihak sekolah khawatir peserta didik terkena dampak aksi demonstrasi.
"Biasanya jam 10 baru pulang, ini sekitar jam 9-an sudah pulang," kata Titin, Kamis, 14 Oktober 2021.
Ia juga menyebut, langkah tersebut merupakan inisiatif sekolah alih-alih instruksi polisi. Melihat potensi massa yang hadir, dikhawatirkan membuat siswa terganggu.
"Ada sekitar 400 siswa kami yang hari ini hadir (PTM). Kami khawatir, siswa kami terkena imbas. Jadi lebih baik dibubarkan lebih awal," kata dia.
Joko, salah satu wali siswa yang sedang menjemput putrinya, juga mendukung pihak sekolah yang membubarkan PTM lebih awal.
Ia melihat penjagaan dari pihak kepolisian cukup serius. Joko tak ingin putrinya terkena imbas jika aksi berujung ricuh.
"Lebih baik pulang lebih awal, saya juga khawatir, karena kelihatannya penjagaannya cukup serius," ucap Joko.
(RAO)