BANDUNG: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan uji coba penggunaan bakteri wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti mulai bulan Oktober 2023. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengatakan, uji coba ini akan dilakukan di Kecamatan Ujungberung terlebih dahulu.
“Kita sudah uji coba resistensi juga dengan menangkap nyamuk dan telur di Ujungberung. Tahapannya sudah dijalankan,” kata Ira, dikutip dari laman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), Rabu, 30 Agustus 2023.
Pasalnya, Ujungberung termasuk dalam 10 kecamatan dengan kasus DBD tertinggi di Kota Bandung pada tahun 2022. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Ujungberung telah mendapat pelatihan mengenai inovasi wolbachia di Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Dukungan lintas sektor kewilayahannya juga bagus. Apalagi ini pilot project, jadi harus ada dukungan juga dari masyarakat. Maka dari itu, Ujungberung dipilih sebagai pilot project wolbachia,” lanjut Ira.
Mekanismenya, bakteri wolbachia akan disuntikkan ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Kemudian telur itu akan menetas dan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Ketika nyamuk tersebut menggigit pengidap virus Dengue, maka virus yang dihisap nyamuk akan mati karena bakteri wolbachia. Sehingga nyamuk tersebut tidak bisa menyebarkan virus Dengue lagi ke tubuh manusia.
“Jangan takut kalau bakteri wolbachia akan masuk ke tubuh manusia. Ukuran bakteri tersebut lebih besar daripada moncong nyamuk. Sehingga saat nyamuk menggigit manusia, bakteri wolbachia tidak akan masuk ke dalam tubuh,” jelas Ira.
Ira menyebut, bakteri wolbachia ini diproduksi di lab entomologi atau lab serangga di Salatiga, Jawa Tengah. Kota pertama yang mengimplementasikan inovasi ini adalah Yogyakarta. Terbukti, kasus DBD di Yogyakarta turun hingga 70 persen sejak inovasi ini diterapkan.
Sementara itu, Dinkes Kota Bandung mencatat ada 5.205 kasus DBD di Kota Bandung pada tahun 2022. Sejak Januari hingga Juli 2023, kasus DBD tercatat sebanyak 1.281 kasus. Angka ini menurun jika dibandingkan per bulan yang sama di tahun 2022.
“Tidak ada yang berbeda signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mungkin juga karena musim panas, sehingga tidak ada genangan air,” tutur Ira.
(SUR)