Puing Kapal KRI Nanggala 402 Ditemukan, Simak 4 Faktanya!

Panglima Koarmada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto. Medcom.id/Theofilus Ifan Panglima Koarmada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto. Medcom.id/Theofilus Ifan

Dadali: KRI Nanggala 402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali pada Rabu, 21 April 2021. Kapal selam dengan 53 awak itu ditemukan berada di palung laut sedalam 838 meter.

Proses pencarian bagian kapal selam KRI Nanggala 402 terus dilakukan. Negara-negara sahabat seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan Amerika Serikat (AS) turut membantu pencarian KRI Nanggala 402.

Bahkan, Indonesia juga berkoordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) demi mencari bagian kapal selam tersebut. Berikut sejumlah fakta terkini terkait kendala dan temuan bagian kapal KRI Nanggala 402.

1. Tiga bagian KRI Nanggala-402 ditemukan

Panglima Koarmada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menyebut tim gabungan telah mengetahui posisi haluan, anjungan, dan buritan dari kapal selam KRI Nanggala 402. Tim khusus dibentuk untuk menindaklanjuti dan mengevakuasi temuan itu.

"Kasal memerintahkan untuk membentuk Gugus Tugas Salvage KRI Nanggala 402," ujar Iwan dalam konferensi pers, Selasa, 18 Mei 2021.

Baca juga: Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402 Segera Dievakuasi

2. Kapal Tiongkok gelar 13 kali operasi bawah laut

Sebanyak tiga kapal dari Tiongkok membantu Indonesia mencari kapal selam KRI Nanggala-402. Tim sudah 13 kali menggelar operasi bawah laut.

Atase Pertahanan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Senior Colonel Chen Yongjing merinci tiga kapal yang diterjunkan yakni Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863, Ocean Tug Nantuo-185, dan Scientific Salvage Tan Suo 2.

Seluruh kapal berupaya mencari puing-puing KRI Nanggala-402. Temuan langsung diserahkan ke TNI Angkatan Laut (AL).

"Mengumpulkan banyak gambar, video, dan sukses mengangkat bagian yang ringan. Kami berupaya penuh melaksanakan pengangkatan berdasarkan keadaan nyata di bawah laut dan kemampuan kapal kami," ujar Chen.

3. Sekoci KRI Nanggala 402 berhasil diangkat

Kapal Tiongkok, Tan Suo Er Hao, berhasil mengangkat sekoci dari kapal selam KRI Nanggal 402. Sekoci itu sudah disimpan TNI AL sebagai bukti kapal negara sahabat membantu Indonesia.

Sekoci menjadi salah satu alat keselamatan bagi awak kapal selam yang dipakai saat terjadi kedaruratan. Pasalnya, KRI Nanggala 402 memiliki dua buah sekoci dengan berat 700 kilogram (kg).

"Ini tertimbun lumpur tapi sudah dinaikkan," kata Iwan.

Baca juga: Alasan Awak Kapal KRI Nanggala 402 Tidak Keluar dari Kapal Tenggelam

4. Kendala pengangkatan puing KRI Nanggala 402

Kondisi bawah laut hingga proses pengangkatan yang sulit menjadi kendala evakuasi puing KRI Nanggala 402. Iwan menyebut saat ini bagian haluan, anjungan, hingga buritan KRI Nanggala 402 belum bisa diangkat.

Padahal, tim telah menemukan posisi ketiga bagian kapal tersebut. Iwan mencontohkan kapal dari Tiongkok, Tan Suo Er Hao, mengerahkan robot bawah laut untuk memasang pengait di anjungan yang diprediksi seberat 18 ton.

"Hari pertama setelah dipasang mau diangkat, putus pengaitnya tidak mampu (mengangkat). Sehingga mereka mengkalkulasi ulang," ujar Iwan.

Kendala lainnya, memetakan posisi bagian badan tekan (pressurehull) KRI Nanggala 402. TNI AL memperkirakan posisinya ada di sebuah kawah di bawah laut. Kawah itu berdiameter 38 meter dengan kedalaman 10-15 meter.

"Itupun belum bisa masuk ke dalamnya karena situasinya sulit ke sana dan belum tahu apa yang ada di bawah tersebut," papar Iwan.



(CIA)

Berita Terkait