Tingginya Kasus Penyakit Sifilis, Dinas Kesehatan Kota Bandung Tak Akan Menyetop Skrining

 Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung) Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)

Bandung:  Dinas Kesehatan Kota Bandung memastikan tidak akan menyetop proses skrining atau pemeriksaan terkait penyakit sifilis guna menguak penyebab permasalahan tingginya kasus di kota tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, mengatakan sejak tahun 2020 hingga 2022 ,kasus sifilis di Bandung terus meningkat seiring peningkatan pemeriksaan yang dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan.

"Jadi pemerintah ingin menguak fenomena gunung es dengan cara melakukan screening atau pemeriksaan sebanyak-banyaknya. Makanya kalau ada daerah yang kasusnya sedikit karena screening-nya sedikit, ya jangan bangga," kata Anhar mengutip Antaranews, Jumat, 16 Juni 2023.

Berdasarkan data pada tahun 2020, ada 11.430 orang yang diperiksa dan ditemukan 300 orang positif sifilis. Kemudian pada 2021 ada sebanyak 12.228 orang yang diperiksa dan ditemukan 332 yang positif sifilis. Pada 2022, pemeriksaan yang dilakukan meningkat menjadi 30.311 orang dan ditemukan 881 orang positif sifilis.

Anhar menilai tingginya kasus sifilis di Kota Bandung di antaranya karena perilaku seks masyarakat di perkotaan, hubungan seksual yang dilakukan secara tidak aman, dan tingginya angka pemeriksaan. Di sisi lain, menurutnya 30 persen dari total kasus positif sifilis merupakan warga yang berdomisili di luar Kota Bandung.

"Data sifilis Kota Bandung didapat dari laporan rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang menyelenggarakan layanan IMS (Infeksi Menular Seksual), bukan hasil dari survei di lokasi tertentu, seperti lokalisasi," kata Anhar. 

Dari jumlah kasus positif sifilis tersebut  beberapa di antaranya merupakan ibu hamil. Anhar juga mengatakan bahwa penyakit sifilis dapat  bisa berpengaruh terhadap kondisi kandungan.

Selain pemeriksaan, Dinkes Kota Bandung terus melakukan sosialisasi terhadap bahaya penyakit sifilis, serta langkah-langkah penanganannya. 

"Kita juga menguatkan kerja sama dengan kelompok yang bergerak di bidang pencegahan penyakit menular seksual. Kan ada kelompok misalnya yang concern melakukan penjangkauan ke pekerja seks, nah kita menguatkan koordinasi dengan mereka," lanjutnya.

Kepala Dinkes Bandung  mengimbau kepada masyarakat agar mencegah tertular penyakit sifilis karena tingkat penularannya sangat tinggi. Ia juga menyampaikan upaya pencegahan terbaik agar tak tertular penyakit itu dengan tidak melakukan hubungan seks yang berisiko dan hanya melakukannya dengan pasangan.



(SUR)