Dadali: Apakah kamu sering menghabiskan waktu untuk melamun? Kapan kamu melakukannya? Saat mencuci piring atau menonton televisi?
Mungkin menurut sebagian besar orang, melamun merupakan kebiasaan yang negatif. Karena seseorang dinilai tidak bisa fokus dan lalai terhadap pekerjaannya. Pada kenyataannya tidak selalu begitu.
Menurut Eric Schumacher, peneliti dari Georgia Institute of Technology, menyatakan melamun = lalai tidak sepenuhnya benar. Dari penelitian yang telah dilakukan, ada korelasi positif antara kecenderungan melamun seseorang dengan tingkat kecerdasan serta kreativitasnya.
Penelitian terbaru menemukan bahwa melamun bisa membantu penyelesaian masalah dengan efisien. Selain itu juga bisa bermanfaat dalam perencanaan masa depan individu tersebut.
Melamun justru bisa membantu melepaskan diri sejenak dari rutinitas kerja atau lingkungan yang sibuk. Dengan begitu, kerja otak menjadi lebih ringan, sehingga meredakan stres dan kecemasan.
Baca: IDAI: Standar Keamanan Vaksinasi Anak Jauh Lebih Tinggi
Mencapai tujuan hanya dengan melamun?
Melamun bisa menjadi sarana yang membantu seseorang mencapai tujuan dalam hidupnya. Namun, dilansir Psychology Today, melamun yang bermanfaat bukan sembarang melamun. Melamun berkontribusi positif bagi hidup adalah structured daydreaming, yaitu membayangkan cara mewujudkan mimpi yang realistis.
Jika seorang atlet hendak menghadapi suatu turnamen, dia bisa membayangkan dirinya berada di turnamen tersebut, menyusun strategi, berjuang menaklukkan lawan, hingga akhirnya meraih kemenangan. Meskipun secara fisik atlet tersebut belum berada di arena pertandingan, pikirannya sudah terlebih dahulu memberikan gambaran tentang kompetisi yang akan dihadapi, sehingga diri menjadi lebih siap.
Jadi, jangan merasa minder jika kerap melamun karena tak selamanya hal tersebut negatif. Hanya dengan melamun sebentar, otak bisa menjadi lebih segar dan mendapat ide-ide baru yang berguna untuk meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah.
(RAO)
