"Inventasi di Indonesia masih di bawah Kamboja dan Thailand. Sekarang salah satu tugas BPN, bagaimana data yang ada dapat memudahkan berinvestasi dan berbisnis," ujar Rahmat dilansir dari Medcom.id, Kamis 10 Februari 2022.
Kehadiran sistem layanan digital membuat calon investor mengetahui informasi mengenai setiap bidang tanah di Kota Bogor. Termasuk estimasi harga hingga peruntukkan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Semua bidang tanah di Kota Bogor mempunyai nilai berdasarkan 14 indikator," kata Rahmat.
Ia juga menyebutkan bahwa sistem layanan digital dapat direalisasikan setelah BPN Kota Bogor menyelesaikan permintaan tanah. Setiap tanah sudah terpetakan sejak 4 Maret 2022.
Sebanyak 277.152 bidang tanah sudah bersertifikat. Sisanya akan disertifikatkan melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
(UWA)
