Dadali: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, semakin serius memberantas praktik jual beli jabatan yang terdapat di lingkungan pemerintahan. Melalui akun Instagramnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menggunakan artificial intelligence (AI) untuk memberantas praktik rasuah tersebut.
Nantinya, setiap pegawai negeri sipil (PNS) Jawa Barat akan dinilai melalui aplikasi. "Setiap PNS diberi skor kinerja setiap hari via aplikasi," tulis Ridwan Kamil, melalui akun Instagramnya @ridwankamil, Kamis, 2 Desember 2021.
Lebih lanjut, penilaian tersebut menggunakan teknik 9 box talent management. Sumbu horizontal adalah potensi yang terdiri dari pendidikan, minat, kecerdasan, kapasitas. Kemudian, sumbu vertikal kinerja yang terbagi menjadi rendah, sedang, tinggi.
Baca juga: Masih Terdampak Pandemi Covid-19, APBD 2022 Kota Bandung Rp5,9 Triliun
Setiap harinya, evaluasi kinerja dan integritas setiap PNS Pemprov Jabar dilakukan setiap hari oleh atasan, kolega, dan bawahan. Strategi ini membuat Jawa Barat dianugerahi penghargaan tertinggi untuk sistem meritokrasi dan satu-satunya lembaga pemerintah daerah yang diizinkan tidak lelang jabatan.
"Inilah salah satu contoh 4.0 pada reformasi birokrasi di Jawa Barat," tutur Kang Emil, sapaan akrabnya.
Dengan diterapkannya hal ini, jika ada lowongan jabatan, AI akan memunculkan tiga PNS dengan nilai tertinggi skornya. Sehingga gubernur dapat memilih dengan sangat objektif berdasarkan kinerja dan potensi.
(NAI)