Dadali: Sebanyak 3.827 hewan ternak di wilayah Bandung Barat, Jawa Barat terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat, Undang Husni Tamrin mengatakan pihaknya akan memitigasi risiko kesehatan hewan dan lingkungan serta pengaruh akibat wabah tersebut.
"Upaya ini sebagai persiapan menjelang pelaksanaan Iduladha untuk memastikan kondisi hewan kurban sehat dan aman dikonsumsi," kata Undang dilansir dari Medcom, Kamis, 16 Juni 2022.
Selain itu pihaknya akan berkerja sama dengan berbagai macam pihak seperti TNI/Polri, Balai Inseminasi Buatan, Balai Veteriner Subang, dan Asosiasi Bandar dan Pedagang Daging, untuk pengawasan lalu lintas hewan. Serta melakukan biosecurity, dekontaminasi, penelusuran, dan pengobatan suportif pada ternak.
"Ke depan kami akan melakukan vaksinasi dan upaya pemulihan produktivitas ternak, saat vaksin PMK sudah tersedia," terangnya.
Undang juga meminta kepada para peternak melakukan antisipasi dan deteksi dini hewan peliharaan mereka.
"Penyakitnya tidak menular pada manusia, tapi jika dibiarkan, gejala beratnya bisa berdampak kuku hewan melepuh sampai terlepas, tidak bisa jalan, tubuh kurus, bahkan bisa menyebabkan kematian," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaaan laboratorium di Balai Veteriner Subang, Kementerian Pertanian. Dari total 3.827 ekor yang tertular terdiri dari 610 ekor sapi potong, 3.198 ekor sapi perah, dan 21 ekor domba, yang tersebar di 14 kecamatan.
(UWA)